Monthly Archives: May 2011

Aside

Yesus Kristus berkata, “Akulah Jalan dan Kebenaran dan Hidup.” Yesus Kristus adalah satu-satunya pendiri agama yang berani mengatakan bahwa Diri-Nya sendiri adalah Jalan untuk sampai kepada Allah Bapa yang di surga. Pendiri agama lainnya hanya mengatakan bahwa mereka sedang berusaha menemukan/mencari jalan. Salah satu dari tahapan di bawah ini mungkin saja dicapai oleh seseorang yang “mencari jalan”.

1. a. Orang itu menemukan jalan.

    b. Orang itu tidak menemukan jalan.

2. Jika ia menemukan jalan:

     a. Jalan itu benar

     b. Jalan itu salah

3. Jika ia menemukan jalan yang benar:

     a. Ia berjalan di jalan yang benar itu

     b. Ia tidak berjalan di jalan yang benar itu

Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa, sungguh sangat jauh perbedaan antara para “pencari jalan” tersebut dengan Yesus Kristus yang adalah “Jalan” itu sendiri.

-Pdt. Antonius S. Un-

Akulah Jalan?

Aside

Tentu saja kita sering mendengar diri kita sendiri atau orang-orang di sekitar kita mengatakan :”Mengapa Tuhan bisa mengasihi saya yang sangat berdosa ini? Mengapa Anak yang Dikasihi-Nya mau mati bagi saya? Mengapa saya yang dipilih? Mengapa tidak orang yang lebih baik dari saya?” Orang-orang tersebut tidak habis pikir terhadap anugerah keselamatan yang cuma-cuma, yang diberikan begitu saja bahkan ketika manusia masih berada di dalam dosa. Bagi mereka, semua itu sama sekali tidak masuk akal (out of reason). Namun kebenarannya, anugerah bukannya tidak masuk akal, melainkan melampaui akal kita (beyond reason). Hal yang melampaui akal hanya mungkin dilakukan oleh Tuhan yang tidak terbatas. Orang-orang yang tidak diselamatkan tidak akan mungkin memikirkan pertanyaan-pertanyaan semacam ini, karena toh mereka tidak merasa perlu akan anugerah. Merupakan hal yang unik bahwa sesungguhnya orang-orang yang bergumul dengan pertanyaan-pertanyaan semacam ini adalah yang justru dipilih oleh Tuhan. Memang perasaan tidak layak ini perlu terus ada di dalam hati kita supaya kita terus merendahkan diri di hadapan Tuhan, menyadari bahwa semua yang boleh terjadi hanya karena Tuhan dan terjadi di dalam kedaulatan-Nya. Sikap ini tentu saja menggentarkan hati kita dan membuat kita rindu untuk mencari kehendak Allah dalam tiap detik dalam kehidupan kita karena kita meyakini bahwa tanpa menggantungkan diri sepenuhnya kepada-Nya, kita tak akan mampu berbuat apapun yang bisa berkenan bagi-Nya. Pdt. Antonius S. Un berkata,” Anugerah jangan dipikirkan, tetapi diterima.” Terimalah anugerah keselamatan, sebagai hal terbaik yang pernah kau terima seumur hidupmu. Selanjutnya, berikanlah hidupmu sebagai persembahan syukur yang terbaik bagi-Nya.

Segala kemuliaan hanya bagi Allah (Soli Deo Gloria).

Mempertanyakan anugerah

Aside

Epistemologi adalah bagaimana saya tahu, bahwa yang saya tahu itu benar dan bagaimana saya menjamin bahwa cara yang saya lakukan itu benar. Epistemologi mempelajari doktrin berdasarkan Firman Tuhan untuk menjadi dasar bagi seseorang beriman kepada Tuhan. Ayo belajar epistemologi!

Apakah itu epistemologi?